Selasa, 31 Maret 2009

gizi

Kesehatan
Peduli Kesehatan Gigi Sejak Dini, Perawatan Murah untuk Umum
Monday, 04 June 2007
Surabaya - Surya
Kesehatan gigi sering dianggap remeh sebagian besar masyarakat. Seperti karang gigi. Meski keberadaannya tidak mengganggu gigi seseorang secara langsung, tetapi dampaknya dapat dirasakan beberapa tahun kemudian. Karang gigi muncul akibat sisa makanan yang masih menempel di gigi dan gusi.

Kotoran tersebut tidak hilang ketika dibersihkan dengan sikat gigi dan mengandung bakteri. Kotoran yang masih menempel di gigi akan membentuk lapisan (plak gigi). Walau pada dasarnya tidak mengganggu sebenarnya plak ini makin lama makin kuat menempel. Bila plak gigi tidak dirawat dengan benar maka akan mengalami pengapuran, yang disebut juga dengan karang gigi.

“Plak dapat hilang kalau benar-benar digosok hingga bersih selama empat jam,” ujar drg Poernomo Agus MS SpPerio, Ketua Ikatan Periodental Pusat sekaligus dosen Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga (FKG Unair) Surabaya.

Tetapi plak tersebut akan berubah menjadi karang gigi jika selama tiga hari sama sekali tidak dibersihkan meski skala kotorannya tidak besar. Karang gigi yang banyak dan berada di saku gusi (bagian mulut yang melekatkan antara gigi dan gusi) akan berubah menjadi penyakit periodentitis atau gusi berlubang. Inilah yang dikhawatirkan akan menyebabkan sakit.
Periodentitis yang parah bisa menyebabkan toksin bakteri masuk ke dalam aliran darah. Bahkan bisa memengaruhi jantung. Bila pengapuran pada pembuluh darah terjadi maka dapat mengganggu kinerja jantung.

Ditambahkan drg Erine Trilaksono MKes SpPerio dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga (FKG Unair) Surabaya, bakteri yang masih tertinggal di gigi akan memicu munculnya toksin bakteri. Kalau sudah kronis kondisinya, akan terjadi penebalan pada dinding pembuluh darah.
“Gumpalan kotoran yang ada di pembuluh darah itu menyebabkan penyempitan. Bila lepas, pecah, dan mengarah ke otak dapat menyebabkan stroke,” imbuhnya. Sedangkan bila mengarah ke pembuluh darah di jantung, akan timbul ischemia jantung.

Maka, seringkali pasien penyakit jantung yang dirawat di RSU Dr Soetomo Surabaya juga akan dibawa ke Klinik Periondensia FKG Unair. Oleh sebab itu, penting artinya bila setiap orang mau membersihkan karang giginya.

Idealnya, karang gigi yang hampir selalu muncul pada kebanyakan orang secara khusus dibersihkan. Karena menempel cukup kuat pada lapisan gigi, perlu cara khusus untuk mengangkat karang gigi ini. Mau tidak mau kunjungan ke dokter gigi harus rutin dilakukan. Ernie menyarankan agar setiap orang membersihkan karang giginya tiga hingga enam bulan sekali. Itu pun bergantung kekentalan ludah (saliva) setiap individu. Sebab, dalam saliva itu terkandung mineral dan fosfor.

Ditangani Mahasiswa FKG
Bila berobat ke Klinik FKG Unair, pasien akan ditangani mahasiswa FKG Unair atau mahasiswa Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis (PPDGS) sendiri. Satu kubikal (ruang) terdapat dua mahasiswa. Untuk bagian perio, terbagi dua kategori. Perio I yang menangani pembersihan karang gigi dan penerangan teknik membersihkan gigi dengan benar dilakukan mahasiswa semester 7. Perio II yang menangani bedah mulut dan kuret gusi dilakukan mahasiswa semester 9. Kuret gigi adalah pembersihan kotoran yang berada di celah antara gusi dan gigi.

Siapa pun yang ingin memeriksakan giginya ke Klinik FKG Unair dapat mendaftar langsung ke loket dan membayar karcis Rp 4.000. Pembersihan karang gigi manual dengan scapel dikenai biaya Rp 10.000, sedangkan pembersihan dengan ultrasonic scaler dikenai biaya Rp 15.000.

Tentu masyarakat yang ingin menikmati perawatan gigi sangat terbantu karena biaya murah yang dipasang klinik ini. Tentu saja jika menginginkan perawatan di ruang khusus, harga yang diberikan pun berbeda. Masyarakat bisa datang ke Rumah Sakit Gigi dan Mulut FKG Unair.

Biaya untuk pembersihan karang gigi Rp 250.000 ke atas dan ditangani dokter spesialis. dan dokter PPDGS FKG Unair. Walau ditangani mahasiswa, karena prosedur kerjanya sama, tentu saja hasilnya juga sama. Yang membedakan hanya kondisi ruangan.

Karang gigi bisa dibersihkan secara manual atau dengan alat ultrasonic scaler. Biasanya, setelah karang gigi dibersihkan, gigi akan terasa lebih sensitif dan bertekstur kasar. “Itu tidak apa-apa. Justru gigi normal itu teksturnya kasar,” jelas Poernomo.
Justru gigi yang permukaannya halus menunjukkan ada karang gigi yang melapisi permukaan alat pengunyah ini, tambah Poernomo.

Hingga saat ini, pasien yang datang untuk membersihkan karang giginya di Klinik FKG Unair setiap tahunnya sekitar 1.000 - 2.000 orang dengan rata-rata lima pasien sehari. Jumlah tersebut mengalami peningkatan terus.

Data yang ditunjukkan Ernie menunjukkan kondisi masyarakat yang menganggap enteng karang gigi mengakibatkan pasien dengan gusi berlubang (periodontal) menduduki peringkat tertinggi. Dalam enam bulan terakhir, sudah ada 524 pasien yang mengalami kelainan periodental karena karang gigi. Peringkat berikutnya paling banyak radang gusi dan periodentitis.
“Periodentitis yang parah bisa membuat tulang gigi keropos. Akibatnya gigi goyah dan lepas,” paparnya.

Karena itu masyarakat diharapkan tidak memandang sebelah mata kondisi gigi kita. Mungkin saja penyakitnya tidak tampak parah, namun akibatnya yang jauh lebih parah. Kalau tidak sekarang, kapan lagi mulai memperhatikan kesehatan gigi? ida
Osteoporosis juga Dipicu Konsumsi Obat
Wednesday, 30 May 2007
UNDAAN WETAN
Selain faktor usia serta menopause, konsumsi obat-obatan tertentu dalam jangka panjang juga menjadi salah satu penyebab osteoporosis.
Obat-obatan itu antara lain yang mengandung dilantin, antasida dan sitostatik. “Itu pun yang digunakan selama bertahun-tahun,” ujar dr Karel Ramli SpPD dalam seminar awam tentang penyakit yang sering terjadi pada lansia di Convention Hall RS Adi Husada Undaan Wetan yang bekerjasama dengan Puskesmas Ketabang, Selasa (29/5). Acara ini sekaligus untuk memeringati Hari Lansia yang jatuh pada 29 Mei 2007 serta ulang tahun RS Adi Husada Undaan ke-80.

Dilantin biasa ditemui pada obat-obatan untuk mencegah kejang pasien penyakit epilepsi. Antasida biasa ditemui dalam obat maag. Obat ini mengandung aluminium yang memengaruhi metabolisme kalsium menjadi rendah sehingga timbul osteoporosis. Sedangkan sitostatik biasa ada dalam obat penyakit kanker.

Untuk mengimbanginya, maka seorang pasien yang masih dalam perawatan terapi obat harus memperbanyak asupan kalsium untuk memperkuat tulang serta diet yang memenuhi kebutuhan 1.000 - 1.300 mg per hari. “Selain itu, beberapa jenis penyakit dan konsumsi alkohol juga dapat memicu terjadinya osteoporosis,” imbuh Karel. ida
Si Benjolan Pembuat Resah, Mengenal Dini Penyakit Wasir
Wednesday, 16 May 2007
Wasir (haemorrhoid) atau juga disebut ambeien, adalah penyakit yang seringkali kehadirannya tidak disadari. Penyakit yang bikin susah duduk ini bisa terkena pada siapa saja, tanpa memandang usia dan jenis kelamin. Termasuk ibu hamil!

Wasir merupakan varises atau pelebaran pembuluh darah balik (vena) yang menonjol dan ditutupi mukosa (selaput lendir) pada anus. Ada dua jenis wasir yaitu dalam dan luar. Wasir dalam bisa juga ke luar (prolapsed) tergantung pada derajatnya. Sementara wasir luar berada di luar anus (dubur) dan selalu ditutupi kulit (bukan mukosa).

Meski wasir bukan penyakit yang asing, nyatanya masih banyak informasi yang salah tentang penyakit susah duduk ini. Menurut Dr dr Abdus Syukur SpB-KBD, ahli bedah RSU Dr Soetomo Surabaya, anggapan wasir harus dioperasi tidak selalu benar. Berdasar data, hanya sekitar 15 persen wasir perlu dioperasi dan sisanya bisa sembuh tanpa operasi. “Dan tidak semua perdarahan dari anus adalah wasir (bisa tumor, atau polip), dan wasir belum tentu sembuh meski gejalanya hilang,” tegasnya saat menjadi pembicara dalam Seminar Awam Wasir-Deteksi Dini dan Pencegahannya, Minggu (13/5), di Siloam Hospitals Surabaya.

Menurut teori Stewart, terjadinya wasir karena dua faktor, yaitu pembuluh darah dan lapisan mukosa. Sedangkan teori Golligher Cs, karena pembuntuan pembuluh darah balik dan idiopatik (sejenis kelainan pada darah). Keturunan, pekerjaan, bentuk tubuh, buang air besar (BAB) atau kecil, dan cara BAB, adalah faktor-faktor lain yang berpengaruh terjadinya wasir.

Sering menunda BAB sehingga kotoran mengeras dan mengejan terlalu kuat harus dihindari agar terkena wasir. Apalagi ditambah kebiasaan kurang minum air putih, duduk terlalu lama (lebih dari dua jam terus menerus), kurang olahraga, dan mengonsumsi serat adalah beberapa kebiasaan buruk yang mendukung timbulnya wasir.

Yang harus dicatat, perdarahan dan benjolan pada anus adalah gejala utama wasir. Sedangkan gejala tambahan yaitu sakit di daerah anus dan terasa mengganjal, keluar cairan dari dubur, serta gatal sekitar dubur. Tingkatan wasir ada satu hingga empat tingkat, masing-masing adalah wasir di dalam dubur, mengejan ke luar dan masuk sendiri, ke luar sendiri dan bisa dimasukkan, serta berada di luar terus (terjepit). Ada juga versi lain yang menyebut tingkatan kelima wasir, yakni ketika benjolan tidak dapat didorong masuk kembali karena ada proses fibrosis (pengerasan) atau pembentukan thrombosis (pembekuan darah) yang membikin penderita sangat kesakitan.
Bisa Sembuh Tanpa Operasi

Yang perlu ditekankan, pengobatan wasir tak harus dengan operasi. Semakin cepat diperiksakan, wasir semakin mudah sembuh dan dicegah agar tidak kambuh. Pengobatan bisa dilakukan dengan cara minum dan dioles, serta vaksinasi untuk pencegahan kambuh kembali, maksimal wasir pada derajat dua.
Pada wasir derajat tiga ke atas, satu-satunya cara terbaik melalui operasi pengangkatan benjolan, baik dengan cara konvensional, cryosurgery (operasi ekstradingin), atau dengan sinar laser. Hanya saja, potensi kambuh mencapai 60 persen dalam tempo setahun, dan 70-80 persen dalam dua tahun.

Metode lain dan cukup modern adalah sclerotherapy atau penyuntikan cairan iritan, sehingga pembuluh darah yang membengkak akan mengkerut. Ada juga metode Transproctoscopie Doppler Ultrasound Haemorrhoidal Artery Ligation (TDUHAL) yang sudah dikembangkan di Australia. Caranya cukup sederhana, yaitu pasien menjalani pengikatan pembuluh darah arteri yang mengarah ke pembengkakan wasir dengan alat doppler ultrasound. Pada peralatan canggih ini terdapat semacam sensor plus pengeras suara untuk mendengarkan suara detak nadi, sehingga bisa diketahui arteri mana yang bermasalah.

Jika TDUHAL banyak dipakai kedokteran Barat, kedokteran Timur cenderung memilih injeksi obat wasir pada benjolan dan otot anusnya. Cara ini sudah digunakan sejak tahun 1993 yang tujuannya agar anus bisa mencengkeram merata di seluruh bagian dengan jenis dan kualitas obat sesuai derajat wasir (maksimal wasir derajat empat). Keuntungannya, wasir tidak mengkerut tapi mencair dan diserap tubuh sehingga potensi kambuhnya rendah.dta

Rentan Pada Wanita Hamil

Kehamilan adalah salah satu kondisi yang rentan terjadi wasir. Beberapa faktor penyebabnya adalah perubahan hormon steroid (estrogen atau progesteron), peningkatan volume darah, pembesaran rahim, kelemahan otot sekitar anus akibat persalinan sebelumnya, dan keturunan. Wasir bertambah parah pada kondisi kehamilan lanjut (berikutnya), pertambahan usia, risiko kehamilan besar, dan berat badan yang meningkat.

“Bahaya wasir pada wanita hamil bisa menimbulkan perdarahan (terjadi anemia dan syok jika derajatnya berat), infeksi, dan trombosis,” tegas Dr dr Abdus Syukur SpB-KBD, yang akan dikukuhkan menjadi Profesor, oleh Civitas Akademika Universitas Airlangga.

Membatasi jumlah kelahiran, mengendalikan berat badan, diet tinggi serat, tidur pada posisi miring, dan menghindari KB hormonal, adalah beberapa cara untuk menghindari wasir saat hamil.

Sedangkan pengobatan wasir pada kehamilan, dilakukan selama kehamilan, proses persalinan, dan sesudah persalinan. Prinsipnya, wasir bisa sembuh tanpa operasi asalkan cepat ditangani dan diobati dengan tepat, serta menghindari faktor-faktor pemicu wasir.dta
Tips Hindari Wasir
Wednesday, 16 May 2007
* Hindari duduk terlalu lama tanpa jeda (biasakan berdiri dan berjalan-jalan sekitar 5-10 menit setelah duduk selama dua jam). Jika perlu, lebih baik berjongkok daripada duduk.
* Minum air putih cukup 1,5-2 liter per hari. Makin sering Anda duduk, makin banyak cairan yang harus diminum.
* Lakukan diet tinggi serat (sayur dan buah) jika Anda berpotensi besar mengalami wasir.
* Hindari kehamilan terlalu sering (maksimal tiga kali kehamilan).
* Hindari mengejan kuat saat BAB (buang air besar) karena memicu kontraksi otot-otot sekitar anus.
* Hindari mengonsumsi makanan terlalu pedas dan berasa tajam (misalnya cuka, durian).
* Olahraga sangat penting untuk melancarkan peredaran darah, terutama berjalan kaki.
* Bila wasir sedang kambuh, hindari memakan mangga dan nangka. Aroma buah tersebut beraroma tajam, sehingga memicu kontraksi otot sekitar anus.dta
Sebagian Besar Karena Keturunan
Wednesday, 16 May 2007
Sebagian besar wasir terjadi di dalam sehingga disebut haemorrhoid interna yang sering merepotkan penderitanya. Sedangkan wasir yang terjadi di luar atau haemorrhoid externa jumlah kasusnya hanya sekitar 5-7 persen, demikian catatan medis dari jurnal kedokteran dunia, dilansir Intisari.

Menurut konsep kedokteran Barat, wasir disebabkan terhambatnya aliran balik darah menuju jantung, sehingga pembuluh darahnya melebar dan memerlukan bantuan doppler ultrasound. Sementara konsep kedokteran Timur menjelaskan jika wasir bukan semata-mata akibat hambatan backflow, tapi karena struktur anusnya juga salah. Ini didukung penelitian yang menyatakan 90 persen wasir disebabkan faktor keturunan.

Penelitian di Universitas Kristen Widya Mandala Surabaya pada tahun 1980 berhasil membuktikan, khasiat daun wungu yang tidak hanya mengobati panas dalam dan varises, tapi juga wasir. Penelitian yang dilakukan dr Sardjono Oerip Santoso dan dr Sugiarto, dilansir Trubus edisi Desember 1999 menjelaskan, rebusan daun wungu bisa menghilangkan rasa nyeri dan perdarahan di dalam atau di luar tubuh. Senyawa flavonoid dalam daun wungu mampu mengurangi pembengkakan atau peradangan. Catatan medis terakhir di RSU Dr Soetomo Surabaya, terdapat 15-30 penderita wasir baru setiap hari di Instalasi Rawat Jalan (IRJ). dta
Vitamin D Berpotensi Cegah TBC
Monday, 14 May 2007
Vitamin D sejak lama sudah dikenal sebagai mineral penting yang baik untuk pertumbuhan tulang. Namun, kini ada dugaan kuat vitamin ini juga berpotensi mencegah penyakit tuberkulosis (TBC).

Kajian mengenai vitamin D belum lama ini dilakukan oleh tim peneliti dari Queen Mary’S School of Medicine dengan melibatkan 131 responden. Dalam riset tersebut diketahui vitamin D mampu meningkatkan ketahanan tubuh sehingga pertumbuhan bakteri yang menyebabkan penyakit pernapasan seperti TBC, bisa dihambat.

Pada dasarnya, vitamin D memang sudah lama digunakan untuk mengobati TBC di sanotarium sebelum penggunaan antibiotik. Sayangnya, setelah itu tidak ada lagi penelitian yang mengevaluasi manfaat vitamin D terhadap ketahanan tubuh menghadapi mikrobakteri, yang merupakan famili dari bakteri penyebab TB.

Dalam riset yang dipimpin Dr. Adrian Martineau tersebut, para responden dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama diberi pil placebo dan sisanya diberi vitamin D dengan dosis 2.5mg. Setelah enam minggu contoh darah para responden diambil kemudian diinfeksi dengan mikrobakteria.

Setelah contoh darah tersebut dianalisa, kelompok yang mengonsumsi vitamin D, pertumbuhan bakterinya 20 persen lebih kecil daripada kelompok yang mendapat pil plasebo. Meski vitamin D memang terbukti berpotensi mencegah penyakit pernapasan, namun masih dibutuhkan uji klinis untuk menguatkan hasil riset ini.

Tuberkulosis adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Kuman ini ditemukan oleh ilmuwan Jerman Robert Koch sekitar 100 tahun lalu. Seperti batuk pilek, kuman TB menular lewat percikan batuk, bersin, atau ludah penderita yang terlempar ke udara.

Sumber: BBC/kcm
Penulis: An
Langsing Bukan Berarti Bebas Lemak
Saturday, 12 May 2007
Jangan berpuas hati dulu jika bentuk tubuh Anda termasuk langsing. Pasalnya kini para ahli menyatakan bahwa lemak yang bersembunyi di bagian dalam tubuh, terutama di sekitar jantung, hati atau pankreas, sama bahayanya dengan lemak yang ada di bawah kulit.

"Bertubuh kurus, bukan berarti Anda tidak berlemak," kata Dr. Jimmy Bell, seorang profesor molekular di Imerial College, London. Sejak tahun 1994, Bell dan timnya melakukan pemindaian (scan) MRI terhadap 800 orang untuk memetakan lemak yang membuat orang menjadi gemuk.

Menurut data yang dihimpunnya, orang yang menjaga berat badannya lewat diet, bukannya olahraga, memiliki simpanan lemak di organ bagian dalam. Ini banyak terjadi pada orang yang termasuk golongan kurus. "Tampaknya definisi gemuk harus didefinisikan ulang," kata Bell.

Para dokter khawatir orang yang berbadan langsing atau kurus merasa dirinya sehat. "Berbadan kurus tidak menjadikan Anda kebal terhadap diabetes atau risiko penyakit jantung," kata Dr. Louis Teichholz, ahli kardiologi dari RS Hackensack, New Jersey, AS.

Dalam penelitian yang dilakukan Bell, sebanyak 45 persen dari responden wanita yang memiliki nilai Body Mass Index (BMI) normal, ternyata memiliki banyak tumpukan lemak di organ bagian dalam. Sedangkan pada responden pria, prosentasenya mencapai 60 persen.

Dijelaskan oleh Bell, orang yang termasuk dalam golongan "kurus di luar, berlemak di dalam", biasanya terjadi karena mereka banyak mengonsumsi makanan berlemak dan mengandung gula, namun jumlahnya tidak terlalu banyak sehingga tidak menjadikan mereka gemuk. Selain itu, mereka juga jarang berolahraga, sehingga kalori yang masuk lama-lama menjadi timbunan lemak.

Para ahli percaya, pada dasarnya kita semua secara alamiah memiliki tumpukan lemak mula-mula di sekitar bagian pinggang. Lalu lama kelamaan oleh tubuh lemak juga ditumpuk di bagian lainnya.

Kendati demikian, para ahli tetap mengatakan bahwa berat badan yang normal merupakan indikasi kesehatan, dan BMI merupakan cara pengukuran yang akurat. Untuk mencegah lemak bertumpuk di organ dalam, mereka menyarankan agar setiap orang melakukan olahraga, bahkan meski seseorang bertubuh kurus.

"Jika Anda hanya ingin terlihat kurus, maka menjaga pola makan saja sudah cukup. Namun jika tujuan Anda untuk menjadi sehat, maka olahraga harus menjadi bagian dari gaya hidup," kata Bell.

Sumber: AP
Penulis: An-kcm
Vitamin C dan E, Pasangan Kompak Antioksidan
Friday, 11 May 2007
Radikal bebas dalam tubuh adalah penyebab utama timbulnya penyakit kronis macam kanker dan serangan jantung. Akumulasi radikal bebas dan berlebih tak akan mampu dinetralisisasi secara alami oleh tubuh. Dibutuhkan zat aktif antioksidan yang lebih banyak, seperti sayur dan buah yang kaya vitamin C dan E.

Berdasar sumbernya, radikal bebas ini terbagi dua, yakni dihasilkan dari metabolisme tubuh secara normal dan faktor eksternal seperti asap rokok, hasil penyinaran ultra violet, radiasi, zat kimiawi dalam makanan serta polutan lain. Faktor eksternal, seperti lingkungan yang buruk, membuat kebutuhan tubuh terhadap zat aktioksidan kian besar. Karena itu, tubuh butuh aktioksidan kian besar meskipun secara otomatis mampu memproduksi zat pencegah kanker itu.

Kebutuhan antioksidan ini, seperti diungkapkan dr Indri Lakhsmi Putri, di sela Roadshow Bale Natur-E, pekan lalu di Surabaya, dapat diperoleh dari buah dan sayuran yang kaya vitamin E dan C.

Seperti buah anggur, stroberi, jeruk, lemon, apel, wortel, asparagus, jagung, tomat, brokoli, bayam, kedelai, tauge, kubis, bunga kol, gandum, biji bunga matahari. Biji gandum dan biji bunga matahari memiliki kandungan vitamin E paling banyak, sekitar 56-215 mg per 100 gram. Sedangkan stroberi dan jeruk memiliki kandungan vitamin C paling tinggi untuk kategori buah, yakni 60 miligram per 100 gram.
Menurut Indri, kebutuhan vitamin E per hari untuk antioksidan manusia dewasa sekitar 10 kali ketimbang kebutuhan kondisi normal. “Dosis vitamin E normal untuk wanita per hari 10-12 IU, sedangkan pria 15 IU. Artinya, agar berfungsi sebagai antioksidan dibutuhkan sekitar 100-120 IU per hari atau 150 IU untuk pria per hari,” jelasnya.

Batas normal konsumsi vitamin E pada manusia dewasa, lanjut Indri, hingga 400 IU per hari. Ini setara dengan tabet food supplement sekitar satu hingga tiga tablet per hari karena rata-rata tiap tablet mengandung 100 IU.

Kebutuhan vitamin E ini berbeda-beda untuk tiap orang, tergantung usia dan aktivitas mereka. “Orang yang beraktivitas dengan paparan polusi lebih banyak, tentu membutuhkan asupan vitamin E lebih banyak pula,” ujarnya. Namun bagi mereka yang usianya masih di bawah 25 tahun disarankan hanya mengonsumsi sekitar 100 IU per hari atau setara dengan satu tablet food supplement vitamin E. Mereka yang berusia 25-35 tahun boleh mengonsumsi hingga 200 IU per hari. Sedangkan usia di atas 35 tahun minimal 300 IU per hari untuk kebutuhan antioksidan dari vitamin E.ame

Dosis Berlebih, Berdampak Pendarahan


Mengonsumsi sesuatu hendaknya tak boleh berlebih, termasuk juga vitamin E. Menurut dr Indri Lakhsmi Putri, dosis vitamin E berlebih atau di atas 2000 IU per hari dapat menyebabkan pendarahan. Ini karena vitamin E memiliki sifat menstimulasi zat prostasiklin yakni zat anti pembekuan darah. Juga ketika vitamin E dikonsumsi bersama obat-obatan yang mengandung warfarin- sejenis obat anti pembekuan darah- juga akan mengakibatkan pendarahan.

Efek samping pendarahan juga bisa terjadi jika seseorang mengonsumsi vitamin E sintetis. “Vitamin E sintesis biasanya terbuat dari minyak bumi. Pada beberapa food supplement kadang mencampurkan bahan sintesis ini. Namun ada pula bahan alami dari ekstraksi biji gandum dan biji bunga matahari,” tukasnya.
Untuk mengetahuinya bedanya, Indri memberi petunjuk penting. Coba lihat pada kemasan food supplement, jika tertulis dL - ÿ - Tocopherol berarti menggunakan jenis sintetis, sedangkan d - ÿ - Tocopherol untuk jenis yang alami.

Sementara itu, defisiensi vitamin E dapat menimbulkan katarak, penyumbatan pembuluh darah, penyakit jantung atau kardiovaskuler, kanker, penuaan dini hingga menurunnya kekebalan tubuh. “Sebetulnya, tubuh memiliki kemampuan alami membuang kelebihan vitamin E. Vitamin E berlebih tidak akan terakumulasi di dalam hati, bisa dikeluarkan misalnya lewat mimisan,” katanya.

Bagaimanapun, antioksidan sangat dibutuhkan guna menetralisasi radikal bebas. Seperti diketahui, radikal bebas merupakan molekul dengan elektron tidak berpasangan. Karena tidak berpasangan, molekul ini tidak stabil dan 'merampok' elektron dari molekul atau sel lain dengan cara merusak sel lain tersebut. Radikal bebas yang mengambil elektron dari sel tubuh manusia menyebabkan perubahan struktur DNA sehingga timbul sel-sel mutan. Bila perubahan DNA ini terjadi bertahun-tahun, akan menimbulkan kanker. Untuk itu, cukupkan tubuh dengan antioksidan sekarang juga! ame
Berbahaya, Konsumsi Vitamin E Berlebih
Friday, 11 May 2007
Menurut ahli nutrisi dari Universitas Gottingen Jerman, Dr Gladys Emerson, vitamin E disebut pula vitamin perkembangbiakan. Penelitian yang dilakukan terhadap tikus putih itu menunjukkan vitamin E meningkatkan reproduksi hingga turunan ke empat.
Seperti tercatat dalam wikipedia, tikus putih dengan makanan kurang vitamin E, berkurang kesuburannya pada generasi berikutnya. Sedangkan tikus putih dengan makanan bervitamin E (sayuran, daging, susu, dan benih dari tepung), memiliki kemampuan berkembang biak yang bagus, berikut keturunannya hingga generasi keempat.

Sebaliknya, Rani Sauriasari, mahasiwa program Master di Graduate School of Medicine, Dentistry and Pharmaceutical Sciences, Environmental Health and Preventive Medicine Laboratory, Okayama University, Jepang, dalam artikel ilmiahnya di beritaiptek, menulis vitamin E dan C sebagai antioksidan potensial dan terbanyak dikonsumsi di dunia tapi berbahaya.

Berdasarkan hasil studi epidemiologi MA Soobrattee dan VS Neergheen dalam buku mereka, Mechanism and Actions Mutation Research, 2005, asupan sehari vitamin E lebih dari 400 IU akan meningkatkan risiko kematian. Dosis konsumsi vitamin E bagi orang dewasa normal cukup 8-10 IU per hari, dan vitamin C dalam kondisi stabil (lingkungan relatif bebas polusi dan stres tinggi) adalah 60-75 mg per hari. Padahal, yang paling banyak dijual di pasaran adalah suplemen vitamin E dan C berdosis relatif tinggi, di atas 200 IU untuk vitamin E, dan di atas 500 mg untuk vitamin C. Untuk mereka yang tinggal di kota besar yang penuh polusi seperti Jakarta, dosis tersebut masih bisa diterima. dta
Jangan Sepelekan Anemia !, Gejala Penyerta dari Penyakit yang Lebih Berat
Tuesday, 08 May 2007
Anemia atau akrab disebut kurang darah (lebih beken disebut KD), sering diabaikan. Meski bukan jenis penyakit, risikonya tak kalah bahaya dari penyakit. Di Indonesia, anemia masih menjadi penyebab kematian terbesar ibu saat melahirkan.

Kebanyakan orang salah mempersepsikan bahwa anemia adalah penyakit. Padahal, anemia merupakan sindroma klinik akibat kelainan penyakit dasar, misalnya penyakit hati, kanker, atau ginjal. Anemia terjadi karena menurunnya oxygen-carrying capacity per unit volume darah atau menurunnya massa eritrosit dalam sirkulasi darah. Hal ini ditandai penurunan hematokrit (HCT) atau hemoglobin (HGB atau HB).

Pada pria, disebut menderita anemia jika kadar HGB lebih kecil dari 13,3 gram per desiliter atau kadar HCT lebih kecil 39,8 persen. Sedangkan pada wanita menderita anemia jika kadar HGB lebih kecil dari 11,7 gram per desiliter atau HCT lebih kecil dari 34,9 persen. Hasil tersebut bisa diketahui dari pemeriksaan darah di laboratorium sehingga lebih akurat. Terlebih dapat diketahui pula penyakit yang menjadi sumbernya.

Menurut ahli penyakit dalam dari divisi Onkologi Medik-Hematologi RSU Dr Soetomo Surabaya, dr Ugroseno SpPD-KHOM, meski hasil paling akurat melalui pemeriksaan darah, tak berarti kita tidak bisa mengetahui gejalanya secara fisik. Coba Anda perhatikan jika mengalami beberapa gejala, seperti mudah lelah, letih, lesu, pusing, pandangan berkunang-kunang, dan mual. Tanda-tanda Anda mengalami anemia makin mengarah jelas jika timbul warna pucat pada kelopak mata bawah (konjungtiva), mukosa mulut dan lidah, serta kuku dan telapak tangan.

“Risiko anemia pada pria dan wanita sama saja tapi penyebabnya berbeda,” tegas dr Ugroseno SpPD-KHOM. Yang harus diketahui, pada pria, anemia terjadi karena adanya penyakit pada saluran pencernaan (misal sirosis), saluran pernapasan, dan saluran kencing. Sementara pada wanita, anemia ditimbulkan karena adanya penyakit pada saluran urogenital (menstruasi tidak normal).

Menstruasi tidak normal ada tiga macam, yaitu hipermenore (darah menstruasi sangat banyak), polimenore (menstruasi lebih dari sekali dalam siklus 26 hari-30 hari), dan menorase (terjadi perdarahan tapi bukan darah menstruasi). Untuk itu, perlu memeriksaan lanjut agar penyakit dasar diketahui.
“Orang yang mengalami anemia, daya tahannya sangat rendah sehingga mudah terserang berbagai penyakit, misalnya flu hingga infeksi ringan,” tukas Ugroseno.
Ugroseno mengingatkan agar tidak mengobati anemia sendiri, meski ditemukan gejala-gejala secara fisik. Yang penting adalah menemukan penyakit dasar yang menimbulkan anemia sehingga pengobatan yang akan dilakukan tepat sasaran. Selain obat memiliki efek samping yang sulit diketahui, konsumsi obat di luar pengawasan dokter bisa mengacaukan diagnosa sehingga menyulitkan proses pengobatan. dta

Penyebab Kematian Ibu Hamil

Anemia sebagian besar terjadi karena defisiensi (kekurangan) zat besi. Pada wanita, umumnya terjadi karena menstruasi dan diet berlebihan. Yang harus diwaspadai, kebutuhan asupan zat besi wanita hamil meningkat lebih banyak dibanding wanita yang tidak hamil. Karena itu sering kali terjadi, anemia muncul pada wanita hamil.

Dijelaskan dr Ugroseno SpPD-KHOM dari RSU Dr Soetomo Surabaya, faktor genetik juga berperan besar terjadinya anemia, misalnya pada penderita Thalassemia (jenis penyakit kelainan darah pada wanita). Ibu hamil yang mengalami anemia, dipastikan bayi yang dikandungnya juga mengalami hal sama, yang berakibat rendahnya berat badan bayi saat dilahirkan atau keguguran.

“Pada ibu hamil, darah akan membawa makanan dan oksigen ke janin. Jika suplai ini kurang, asupan oksigen untuk janin pun kurang. Akibatnya, pertumbuhan organ janin akan terhambat, terutama organ-organ penting seperti otak,” jelas dr Firman Lubis, MPH dari Bagian Ilmu Kesehatan Komunitas FKUI-RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, dilansir Nova.

Otak terdiri dari 2,5 miliar sel bioneron. Anemia akan menyebabkan kapasitasnya berkurang, sehingga perkembangan otak janin lemah. Ibu hamil yang menderita anemia, akan mengalami syok berupa perdarahan terus menerus.

Data Departemen Kesehatan menyebutkan, anemia juga merupakan penyebab utama kematian ibu hamil saat melahirkan, karena perdarahan. Angka kematian ibu hamil di Indonesia merupakan yang tertinggi di ASEAN, yakni sekitar 307 dari 100.000 kelahiran atau delapan kali lebih tinggi dibanding Malaysia yang hanya 40-50 kematian dari sekitar 100.000 kelahiran. dta

Perbaiki Gizi
Pada sebagian besar wanita, anemia terjadi karena asupan zat besi yang kurang dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Masih banyak dari kita yang sekadar mementingkan selera dan perut kenyang tanpa memikirkan pemenuhan nutrisi seimbang.

Untuk menghindari kekurangan zat besi, penuhi kebutuhan tubuh akan asam folat dan zat besi guna pembentukan sel darah merah. Sumbernya bisa didapat dari daging, telur, susu, atau sumber protein nabati, misalnya tahu, tempe, atau sayur-sayuran. Sumber zat besi pada daging lebih mudah diserap tubuh daripada sayuran.
Selain dari makanan, kita juga bisa mendapatkannya dari suplemen atau vitamin. Hanya saja, sumber dari makanan jauh lebih baik dibanding tergantung pada suplemen. Asupan zat besi untuk wanita (tidak sedang hamil) sebesar 1-2 mg per hari. dta

Infeksi TORCH

Infeksi Torch Pada Kehamilan
Berbahaya bagi janin

TORCH adalah istilah untuk menggambarkan gabungan dari empat jenis penyakit infeksi yaitu TOxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes. Keempat jenis penyakti infeksi ini, sama-sama berbahaya bagi janin bila infeksi diderita oleh ibu hamil.

kini, diagnosis untuk penyakit infeksi telah berkembang antar lain ke arah pemeriksaan secara imunologis.
Prinsip dari pemeriksaan ini adalah deteksi adanya zat anti (antibodi) yang spesifik taerhadap kuman penyebab infeksi tersebut sebagai respon tubuh terhadap adanya benda asing (kuman. Antibodi yang terburuk dapat berupa Imunoglobulin M (IgM) dan Imunoglobulin G (IgG)

TOXOPLASMA

Infeksi Toxoplasma disebabkan oleh parasit yang disebut Toxoplasma gondi.
Pada umumnya, infeksi Toxoplasma terjadi tanpa disertai gejala yang spesipik. Kira-kira hanya 10-20% kasus infeksi

Toxoplasma yang disertai gejala ringan, mirip gejala influenza, bisa timbul rasa lelah, malaise, demam, dan umumnya tidak menimbulkan masalah.

Infeksi Toxoplasma berbahaya bila terjadi saat ibu sedang hamil atau pada orang dengan sistem kekebalan tubuh terganggu (misalnya penderita AIDS, pasien transpalasi organ yang mendapatkan obat penekan respon imun).

Jika wanita hamil terinfeksi Toxoplasma maka akibat yang dapat terjadi adalah abortus spontan atau keguguran (4%), lahir mati (3%) atau bayi menderita Toxoplasmosis bawaan. pada Toxoplasmosis bawaan, gejala dapat muncul setelah dewasa, misalnya kelinan mata dan atelinga, retardasi mental, kejang-kejang dn ensefalitis.

Diagnosis Toxoplasmosis secara klinis sukar ditentukan karena gejala-gejalanya tidak spesifik atau bahkan tidak menunjukkan gejala (sub klinik). Oleh karena itu, pemeriksaan laboratorium mutlak diperlukan untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Pemeriksaan yang lazim dilakukan adalah Anti-Toxoplasma IgG, IgM dan IgA, serta Aviditas Anti-Toxoplasma IgG.

Pemeriksaan tersebut perlu dilakukan pada orang yang diduga terinfeksi Toxoplasma, ibu-ibu sebelum atau selama masa hamil (bila hasilnya negatif pelu diulang sebulan sekali khususnya pada trimester pertma, selanjutnya tiap trimeter), serta bayi baru lahir dari ibu yang terinfeksi Toxoplasma.

RUBELLA

Infeksi Rubella ditandai dengan demam akut, ruam pada kulit dan pembesaran kelenjar getah bening. Infeksi ini disebabkan oleh virus Rubella, dapat menyerang anak-anak dan dewasa muda.

Infeksi Rubella berbahaya bila tejadi pada wanita hamil muda, karena dapat menyebabkan kelainan pada bayinya. Jika infeksi terjadi pada bulan pertama kehamilan maka risiko terjadinya kelainan adalah 50%, sedangkan jika infeksi tejadi trimester pertama maka risikonya menjadi 25% (menurut America College of Obstatrician and Gynecologists, 1981).

Tanda tanda dan gejala infeksi Rubella sangat bervariasi untuk tiap individu, bahkan pada beberapa pasien tidak dikenali, terutama apabila ruam merah tidak tampak. Oleh Karena itu, diagnosis infeksi Rubella yang tepat perlu ditegakkan dengan bantuan pemeriksaan laboratorium.

Pemeriksaan Laboratorium yang dilakukan meliputi pemeriksaan Anti-Rubella IgG dana IgM.

Pemeriksaan Anti-rubella IgG dapat digunakan untuk mendeteksi adanya kekebalan pada saat sebelum hamil. Jika ternyata belum memiliki kekebalan, dianjurkan untuk divaksinasi.

Pemeriksaan Anti-rubella IgG dan IgM terutama sangat berguna untuk diagnosis infeksi akut pada kehamilan < 18 minggu dan risiko infeksi rubella bawaan.

CYTOMEGALOVIRUS (CMV)

Infeksi CMV disebabkan oleh virus Cytomegalo, dan virus ini temasuk golongan virus keluarga Herpes. Seperti halnya keluarga herpes lainnya, virus CMV dapat tinggal secara laten dalam tubuh dan CMV merupakan salah satu penyebab infeksi yang berbahaya bagi janin bila infeksi yang berbahaya bagi janin bila infeksi terjadi saat ibu sedang hamil.

Jika ibu hamil terinfeksi. maka janin yang dikandung mempunyai risiko tertular sehingga mengalami gangguan misalnya pembesaran hati, kuning, ekapuran otak, ketulian, retardasi mental, dan lain-lain.

Pemeriksaan laboratorium sangat bermanfaat untuk mengetahui infeksi akut atau infeski berulang, dimana infeksi akut mempunyai risiko yang lebih tinggi. Pemeriksaan laboratorium yang silakukan meliputi Anti CMV IgG dan IgM, serta Aviditas Anti-CMV IgG.

HERPES SIMPLEKS TIPE II

Infeksi herpes pada alat genital (kelamin) disebabkan oleh Virus Herpes Simpleks tipe II (HSV II). Virus ini dapat berada dalam bentuk laten, menjalar melalui serabut syaraf sensorik dan berdiam diganglion sistem syaraf otonom.

Bayi yang dilahirkan dari ibu yang terinfeksi HSV II biasanya memperlihatkan lepuh pada kuli, tetapi hal ini tidak selalu muncul sehingga mungkin tidak diketahui. Infeksi HSV II pada bayi yang baru lahir dapat berakibat fatal (Pada lebih dari 50 kasus)

Pemeriksaan laboratorium, yaitu Anti-HSV II IgG dan Igm sangat penting untuk mendeteksi secara dini terhadap kemungkinan terjadinya infeksi oleh HSV II dan mencaegah bahaya lebih lanjut pada bayi bila infeksi terjadi pada saat kehamilan.

Infeksi TORCH yang terjadi pada ibu hamil dapt membahayakan janin yang dikandungnya. Pada infeksi TORCH, gejala klinis yang ada searing sulit dibedakan dari penyakit lain karena gejalanya tidak spesifik. Walaupun ada yang memberi gejala ini tidak muncul sehingga menyulitkan dokter untuk melakukan diagnosis. Oleh karena itu, pemeriksaan laboratorium sangat diperlukan untuk membantu mengetahui infeksi TORCH agar dokter dapat memberikan penanganan atau terapi yang tepat.

Panel TORCH
● Anti Toxoplasma IgG dan IgM
● Anti Rubella IgG dan IgM
● Anti CMV IgG dan IgM
● Anti HSV II IgG dan IgM

TORCH

TORCH?

Penyakit TORCH merupakan kelompok infeksi beberapa jenis virus yaitu parasit Toxoplasma gondii, virus Rubella, CMV (Cytomegalo Virus), virus Herpes Simplex (HSV1 - HSV2) dan kemungkinan oleh virus lain yang dampak klinisnya lebih terbatas (misalnya Measles, Varicella, Echovirus, Mumps, Vassinia, Polio dan Coxsackie-B).

Penyakit TORCH ini dikenal karena menyebabkan kelainan dan berbagai keluhan yang bisa menyerang siapa saja, mulai anak-anak sampai orang dewasa, baik pria maupun wanita. Bagi ibu yang terinfeksi saat hamil dapat menyebabkan kelainan pertumbuhan pada bayinya, yaitu cacat fisik dan mental yang beraneka ragam.

Infeksi TORCH juga dapat menyerang semua jaringan organ tubuh, termasuk sistem saraf pusat dan perifeir yang mengendalikan fungsi gerak, penglihatan, pendengaran, sistem kadiovaskuler serta metabolisma tubuh.

Toxoplasma Gondii

Penyakit Toxoplasmosis disebabkan oleh bakteri Toxoplasma gondii. Parasit ini biasa hidup di dalam usus hewan peliharaan rumah seperti anjing dan kucing, sehingga penularan dari hewan ke manusia mudah terjadi. Hewan lain adalah tikus, burung merpati, ayam, kerbau, sapi atau kambing.

Daging hewan tersebut dikonsumsi manusia dan dapat berubah menjadi kista-kisata yang masuk dalam peredaran darah dan jaringan otot/daging. Bila penyakit ini menjangkiti wanita hamil, maka janin juga akan terinfeksi.

Gejala yang mungkin timbul adalah anemia, kejang-kejang, pembengkakan kelenjar air liur, muntah, bisul-bisul, radang paru-paru, diare, demam, kulit kuning dan pengapuran dalam tengkorak.

Gejala tersebut umumnya tampak pada bayi berusia 1 tahun atau lebih, akan diteruskan dengan kejang-kejang, serta keterlambatan mental dan fisik pada usia selanjutnya. Infeksi pada ibu hamil seakan tanpa menimbulkan gejala yang tampak pada ibu sendiri namun mempunyai dampak yang serius pada janin, dapat keguguran, atau lahir dengan cacat fisik maupun mental.

Rubella

Infeksi virus Rubella merupakan penyakit ringan pada anak dan dewasa, tetapi apabila terjadi pada ibu yang sedang mengandung virus ini dapat menembus dinding plasenta dan langsung menyerang janin.

Gejala klinis setelah bayi lahir adalah mata katarak, kelainan jantung, atau tuli. Gejala lain adalah berat badan rendah, trombositopeni, kelainan tulang, kelainan kelenjar endrokin, kekurangan hormon pertumbuhan, diabetes atau radang paru-paru.

Virus Rubella ditularkan melalui urin, kontak pernafasan, dan memiliki masa inkubasi 2-3 minggu. Penderita dapat menularkan virus selama seminggu sebelum dan sesudah timbulnya rash (bercak merah) pada kulit. Rash Rubella berwarna merah jambu, menghilang dalam 2-3 hari, dan tidak selalu muncul untuk semua kasus infeksi.

Cyto Megalo Virus (CMV)

Virus CMV termasuk keluarga virus Herpes. Sekitar 50% - 80% orang dewasa memiliki antibodi anti CMV. Infeksi primer virus ini terjadi pada usia bayi, anak-anak, dan remaja yang sedang dalam kegiatan seksual aktif. Penderita infeksi primer tidak memperlihatkan gejala yang khusus, tetapi virus tetap hidup dalam tubuh penderita selama bertahun-tahun.

Virus CMV akan aktif apabila inang mengalami penurunan kondisi fisik dan kadang-kadang memunculkan keluhan seperti vertigo, migren, radang sendi, radang tenggorokan, radang lambung, lemah lesu dan beberapa keluhan pada saraf mata dan saraf otak.

Hanya sekitar 5 hingga 10 bayi yang terinfeksi CMV menunjukan kelainan sewaktu lahir. Gejala klinis yang umum dijumpai adalah berat badan rendah, hepatomegali, splenomegali, kulit kuning, radang paru-paru, dan kerusakan sel pada jaringan saraf pusat. Cacat pada jaringan saraf akan berlanjut menjadi kemunduran mental, tuli, rabun dan mikrosefali.

Herpess Simplex

HSV dibedakan menjadi HSV1 dan HSV2, penyebab 84% kasus penyakit kelamin Herpes adalah HSV2.

Perbedaan HSV1 dan HSV2:
Bagian yang disukai HSV1 adalah kulit dan selaput lendir mukosa di mata atau mulut, hidung dan telinga. Sedangkan HSV2 di kulit dan selaput lendir pada alat kelamin dan parianal.

Bentuk pada kulit HSV1 adalah bercak verikel-verikel kecil tersebar, sedangkan HSV2 membentuk bercak verikel besar, tebal dan terpusat.

Wanita hamil yang terinfeksi HSV2 harus ditangani secara serius karena dapat menembus plasenta ndan menimbulkan kerusakan neonatel sampai kematian janin. Selama belum dilakukan pengobatan yang efektif, perkembangan penyakit herpes sulit diramalkan. Jika infeksi ini segera diobati maka kemungkinan resiko dapat dihindarkan, sedangkan infeksi rekurens hanya dapat dibatasi frekwensi kambuhnya.

Diagnosa Penyakit TORCH

Proses diagnosa medis merupakan langkah pertama untuk menangani suatu penyakit. Tetapi diagnosa berdasarkan pengamatan gejala klinis sering sukar dilaksanakan, maka dilakukan diagnosa laboratorik dengan memeriksa serum darah, untuk mengukur titer-titer antibodi IgM atau IgG-nya.

Penderita TORCH kadang tidak menunjukkan gejala klinis yang spesifik, bahkan bisa jadi sama sekali tidak merasakan sakit. Secara umum keluhan yang dirasakan adalah mudah pingsan, pusing, vertigo, migran, penglihatan kabur, pendengaran terganggu, radang tenggorokan, radang sendi, nyeri lambung, lemah lesu, kesemutan, sulit tidur, epilepsi, dan keluhan lainnya.

Untuk kasus kehamilan: sulit hamil, keguguran, organ tubuh bayi tidak lengkap, cacat fisik maupun mental, autis, keterlambatan tumbuh kembang anak, dan ketidaksempurnaan lainnya.

Namun begitu, gejala diatas tentu belum membuktikan adanya penyakit TORCH sebelum dibuktikan dengan uji laboratorik.

Sewaktu istri saya mengalami penyakit sakit kepala yang luar biasa setiap hari, sudah mendatangi beberapa dokter untuk mengetahui penyakit apa sebenarnya yang diderita. Setelah akhirnya seorang dokter menyarankan untuk tes darah di laboratorium barulah ketahuan penyakitnya yaitu CMV.


anemia

ANEMIA PADA IBU HAMIL

Diarsipkan di bawah: Jurnal — rofiqahmad @ 12:59 am

Oleh: Sohimah *

Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin (Hb) dalam darahnya kurang dari 12 gr% (Wiknjosastro, 2002). Sedangkan anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin dibawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II (Saifuddin, 2002). Anemia dalam kehamilan yang disebabkan karena kekurangan zat besi, jenis pengobatannya relatif mudah, bahkan murah.
Darah akan bertambah banyak dalam kehamilan yang lazim disebut Hidremia atau Hipervolemia. Akan tetapi, bertambahnya sel darah kurang dibandingkan dengan bertambahnya plasma sehingga terjadi pengenceran darah. Perbandingan tersebut adalah sebagai berikut: plasma 30%, sel darah 18% dan haemoglobin 19%. Bertambahnya darah dalam kehamilan sudah dimulai sejak kehamilan 10 minggu dan mencapai puncaknya dalam kehamilan antara 32 dan 36 minggu (Wiknjosastro, 2002). Secara fisiologis, pengenceran darah ini untuk membantu meringankan kerja jantung yang semakin berat dengan adanya kehamilan.
Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tidak jarang keduannya saling berinteraksi (Safuddin, 2002). Menurut Mochtar (1998) penyebab anemia pada umumnya adalah sebagai berikut:
1. Kurang gizi (malnutrisi)
2. Kurang zat besi dalam diit
3. Malabsorpsi
4. Kehilangan darah banyak seperti persalinan yang lalu, haid dan lain-lain
5. Penyakit-penyakit kronik seperti TBC paru, cacing usus, malaria dan lain-lain

GEJALA ANEMIA PADA IBU HAMIL
Gejala anemia pada kehamilan yaitu ibu mengeluh cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang, malaise, lidah luka, nafsu makan turun (anoreksia), konsentrasi hilang, nafas pendek (pada anemia parah) dan keluhan mual muntah lebih hebat pada hamil muda.

KLASIFIKASI ANEMIA DALAM KEHAMILAN.
Klasifikasi anemia dalam kehamilan menurut Mochtar (1998), adalah sebagai berikut:
1. Anemia Defisiensi Besi
Adalah anemia yang terjadi akibat kekurangan zat besi dalam darah. Pengobatannya yaitu, keperluan zat besi untuk wanita hamil, tidak hamil dan dalam laktasi yang dianjurkan adalah pemberian tablet besi.
a. Terapi Oral adalah dengan memberikan preparat besi yaitu fero sulfat, fero glukonat atau Na-fero bisirat. Pemberian preparat 60 mg/ hari dapat menaikan kadar Hb sebanyak 1 gr%/ bulan. Saat ini program nasional menganjurkan kombinasi 60 mg besi dan 50 nanogram asam folat untuk profilaksis anemia (Saifuddin, 2002).
b. Terapi Parenteral baru diperlukan apabila penderita tidak tahan akan zat besi per oral, dan adanya gangguan penyerapan, penyakit saluran pencernaan atau masa kehamilannya tua (Wiknjosastro, 2002). Pemberian preparat parenteral dengan ferum dextran sebanyak 1000 mg (20 mg) intravena atau 2 x 10 ml/ IM pada gluteus, dapat meningkatkan Hb lebih cepat yaitu 2 gr% (Manuaba, 2001).
Untuk menegakan diagnosa Anemia defisiensi besi dapat dilakukan dengan anamnesa. Hasil anamnesa didapatkan keluhan cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang dan keluhan mual muntah pada hamil muda. Pada pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan menggunakan alat sachli, dilakukan minimal 2 kali selama kehamilan yaitu trimester I dan III. Hasil pemeriksaan Hb dengan sachli dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Hb 11 gr% : Tidak anemia
2. Hb 9-10 gr% : Anemia ringan
3. Hb 7 – 8 gr%: Anemia sedang
4. Hb < 7 gr% : Anemia berat
Kebutuhan zat besi pada wanita hamil yaitu rata-rata mendekatai 800 mg. Kebutuhan ini terdiri dari, sekitar 300 mg diperlukan untuk janin dan plasenta serta 500 mg lagi digunakan untuk meningkatkan massa haemoglobin maternal. Kurang lebih 200 mg lebih akan dieksresikan lewat usus, urin dan kulit. Makanan ibu hamil setiap 100 kalori akan menghasilkan sekitar 8–10 mg zat besi. Perhitungan makan 3 kali dengan 2500 kalori akan menghasilkan sekitar 20–25 mg zat besi perhari. Selama kehamilan dengan perhitungan 288 hari, ibu hamil akan menghasilkan zat besi sebanyak 100 mg sehingga kebutuhan zat besi masih kekurangan untuk wanita hamil (Manuaba, 2001).
2. Anemia Megaloblastik
Adalah anemia yang disebabkan oleh karena kekurangan asam folik, jarang sekali karena kekurangan vitamin B12.
Pengobatannya:
a. Asam folik 15 – 30 mg per hari
b. Vitamin B12 3 X 1 tablet per hari
c. Sulfas ferosus 3 X 1 tablet per hari
d. Pada kasus berat dan pengobatan per oral hasilnya lamban sehingga dapat diberikan transfusi darah.
3. Anemia Hipoplastik
Adalah anemia yang disebabkan oleh hipofungsi sumsum tulang, membentuk sel darah merah baru. Untuk diagnostik diperlukan pemeriksaan-pemeriksaan diantaranya adalah darah tepi lengkap, pemeriksaan pungsi ekternal dan pemeriksaan retikulosi.
4. Anemia Hemolitik
Adalah anemia yang disebabkan penghancuran atau pemecahan sel darah merah yang lebih cepat dari pembuatannya. Gejala utama adalah anemia dengan kelainan-kelainan gambaran darah, kelelahan, kelemahan, serta gejala komplikasi bila terjadi kelainan pada organ-organ vital.
Pengobatannya tergantung pada jenis anemia hemolitik serta penyebabnya. Bila disebabkan oleh infeksi maka infeksinya diberantas dan diberikan obat-obat penambah darah. Namun pada beberapa jenis obat-obatan, hal ini tidak memberi hasil. Sehingga transfusi darah berulang dapat membantu penderita ini.

EFEK ANEMIA PADA IBU HAMIL, BERSALIN DAN NIFAS
Anemia dapat terjadi pada setiap ibu hamil, karena itulah kejadian ini harus selalu diwaspadai. Anemia yang terjadi saat ibu hamil Trimester I akan dapat mengakibatkan: Abortus, Missed Abortus dan kelainan kongenital. Anemia pada kehamilan trimester II dapat menyebabkan: Persalinan prematur, perdarahan antepartum, gangguan pertumbuhan janin dalam rahim, asfiksia aintrauterin sampai kematian, BBLR, gestosis dan mudah terkena infeksi, IQ rendah dan bahkan bisa mengakibatkan kematian. Saat inpartu, anemia dapat menimbulkan gangguan his baik primer maupun sekunder, janin akan lahir dengan anemia, dan persalinan dengan tindakan yang disebabkan karena ibu cepat lelah. Saat post partum anemia dapat menyebabkan: tonia uteri, rtensio placenta, pelukaan sukar sembuh, mudah terjadi febris puerpuralis dan gangguan involusio uteri.

SIMPULAN
Kejadian anemia pada ibu hamil harus selalu diwaspadai mengingat anemia dapat meningkatkan risiko kematian ibu, angka prematuritas, BBLR dan angka kematian bayi. Untuk mengenali kejadian anemia pada kehamilan, seorang ibu harus mengetahui gejala anemia pada ibu hamil, yaitu cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang, malaise, lidah luka, nafsu makan turun (anoreksia), konsentrasi hilang, napas pendek (pada anemia parah) dan keluhan mual muntah lebih hebat pada kehamilan muda.

Senin, 30 Maret 2009

Gejala PMS

9 Tanda Penyakit Menular Seksual Pada Wanita

Gejala umum demam
Gejala umum demam
Pernah merasa ada yang tak biasa setelah bercinta ? Wah.. Jangan-jangan Anda terkena penyakit menular seksual. Sebelum menuju ke dokter langganan, mari kita kenali dulu gejala-gejala penyakit menular seksual pada wanita..

1. Perubahan pada cairan Miss V (lebih kental, tidak berwarna, baunya menusuk) beberapa hari hingga dua minggu setelah masa menstruasi.

2. Sakit, rasa terbakar, atau gatal saat berkemih yang berlangsung selama 24 jam

3. Sakit selama melakukan hubungan intim dengan pasangan

4. Sakit atau terasa berat pada area pelvis atau perut bagian bawah

5. Gatal, rasa terbakar atau sakit pada area atau sekitar wilayah genital

6. Luka, ruam, melepuh, bengkak, seperti kutil pada sekitar organ genital

7. Terjadi bercak pada Miss V atau bahkan pendarahan setelah hubungan intim

8. Gejala umum dari infeksi seperti demam dan kelelahan atau kurang energi

9. Penyakit menular seksual pada perempuan hamil kemungkinan akan menyebabkan masalah antara lain berat lahir rendah pada bayi, kelahiran prematur, infeksi pada bayi yang baru lahir (pneumonia, infeksi mata atau masalah pada sistem saraf).

Awas penyakit menular
Awas penyakit menular
Infeksi tersebut kemungkinan mengancam kehidupan bayi atau menyebabkan masalah jangka panjang yang serius atau bahkan cacat tetap. (*/ly)

PMS

Siapa bisa tertular HIV

  • Siapapun bisa tertular HIV, jika perilakunya beresiko Penampilan luar bukan jaminan bebas HIV
    Orang dengan HIV positif sering terlihat sehat dan merasa sehat

  • Jika belum melakukan tes HIV, orang dengan HIV positif tidak tahu bahwa dirinya sudah tertular HIV dan dapat menularkan HIV kepada orang lain.

  • Tes HIV adalah satu-satunya cara untuk mendapatkan kepastian tertularnya HIV atau tidak


  • Apa bahayanya IMS?

  • IMS membuat kita sakit-sakitan

  • IMS membuat kita mandul

  • IMS bisa menyebabkan keguguran

  • IMS bisa menimbulkan kanker leher rahim

  • IMS bisa merusak penglihatan, otak dan hati

  • IMS bisa ditularkan kepada bayi

  • IMS bisa menyebabkan kita mudah tertular HIV

  • IMS tertentu seperti HIV dan Hepatitis B, bisa menyebabkan kematian
  • Infeksi Menular Seksual / sexually transmitted diseases (STD)

    herpes ims
    Kondilomaims
    herpesims
    Kondilomaims
    Kondilomaims
    Sfilisims
    Sfilisi

    INFORMASI DASAR TENTANG IMS

    Apa itu IMS?

    IMS adalah infeksi yang sebagian besar menular lewat hubungan seksual dengan pasangan yang sudah tertular. Hubungan seks ini termasuk hubungan seks lewat liang senggama, lewat mulut (karaoke) atau lewat dubur.

    IMS juga disebut penyakit kelamin atau penyakit kotor. Namun itu hanya menunjuk pada penyakit yang ada di kelamin.
    Istilah infeksi menular seksual lebih luas maknanya, karena menunjuk pada cara penularanya.
    Tanda-tandanya juga ada di alat penglihatan, mulut, saluran pencernaan, hati, otak dan bagian tubuh lainnya.

    Contohnya HIV-AIDS dan Hepatitis B yang menular lewat hubungan seks, tetapi penyakitnya tidak bisa dilihat dari alat kelaminnya. Artinya, alat kelaminnya masih tampak sehat meskipun orangnya membawa bibit penyakit-penyakit ini.

    Mengapa saya perlu tahu tentang IMS?

    Kalau kita sudah pernah berhubungan seksual, maka kita dapat terkena IMS, walaupun mungkin kita cuma pernah berhubungan seksual satu kali saja.

    Apa bahayanya IMS?

    IMS membuat kita sakit-sakitan
    IMS membuat kita mandul
    IMS bisa menyebabkan keguguran
    IMS bisa menimbulkan kanker leher rahim
    IMS bisa merusak penglihatan, otak dan hati
    IMS bisa ditularkan kepada bayi
    IMS bisa menyebabkan kita mudah tertular HIV
    IMS tertentu seperti HIV dan Hepatitis B, bisa menyebabkan kematian


    Apa saja jenis-jenis IMS itu?

    IMS ada banyak sekali jenisnya! Beberapa diantaranya yang paling penting adalah:

    GO atau kencing nanah
    Klamidia
    Herpes kelamin
    Sifilis atau raja singa
    Jengger ayam
    Hepatitis
    HIV-AIDS

    Di zaman sekarang, Klamidia semakin sering ditemui. Seperti juga GO, klamidia amat sering membuat orang mandul bila tidak diobati dengan benar. Jengger ayam dan herpes juga sering ditemui dan biasanya menjengkelkan karena penyakit-penyakit ini kumat-kumatan seumur hidup. Raja Singa juga akibatnya buruk kalau tidak cepat diobati. Hepatitis kalau sudah parah juga berbahaya dan merusak hati. Sementara AIDS yang disebabkan HIV dan merusak kekebalan tubuh manusia juga makin banyak dan membuat orang sakit-sakitan. Sebagian besar mereka yang tertular HIV meninggal karena AIDS. Obat-obatan untuk mengendalikan (bukan menyembuhkan) HIV umumnya mahal, sehingga tidak terjangkau kebanyakan orang.

    Apakah semua IMS bisa diobati?

    Tidak semua IMS bisa diobati. HIV/AIDS, Herpes, Jengger Ayam dan Hepatitis termasuk jenis-jenis IMS yang tidak bisa disembuhkan. HIV/AIDS termasuk paling berbahaya. HIV/AIDS tidak bisa disembuhkan dan merusak kekebalan tubuh manusia untuk melawan penyakit apapun. Akibatnya, orang menjadi sakit-sakitan dan banyak yang meninggal karenanya.
    Sementara Herpes, sering kambuh dan sangat nyeri kalau kambuh. Pada Herpes, yang diobati cuma gejala luarnya saja, tetapi bibit penyakitnya akan tetap hidup di dalam tubuh selamanya.
    Catat! Hepatitis juga tidak bisa disembuhkan. Walau begitu, ada jenis Hepatitis tertentu yang bisa dicegah dengan imunisasi.

    Apakah IMS selalu ada tandanya?

    Tidak! Seringkali IMS tidak menunjukkan gejalasama sekali dan tidak terasa, sehingga kita tidaktahu kalau kita sudah terkena. IMS tidak selalu menunjukkan tanda atau gejala, baik pada laki-laki atau perempuan. Beberapa IMS tandanya bisa muncul setelah berminggu-minggu, berbulan-bulan atau bahkan tahunan setelah kita terkena.

    Pada perempuan, IMS seringkali tidakmenunjukkan gejala. Meski gejalanya tidak ada dan tidak terasa sakit, IMS ini bisa ditularkan kepada orang lain.
    Orang yang mengidap HIV, tidak akan menunjukkan gejala sampai bertahun-tahunkemudian. Kita tidak bisa melihat apakah mereka sudah terinfeksi atau belum. Walau tidak ada gejala dan kelihatan sehat, mereka dapat menularkan HIV. Seringkali, orang yang terkena HIV juga tidak tahu kalau dirinya sudah terkena, karena dia sendiri merasa sehat meski sudah terkena bertahun-tahun yang lalu. Hanya tes darah yang dapat menunjukkan apakah seseorang sudah terkena HIV atau belum.

    Mengapa orang sering tidak tahu dirinya terkena IMS?

    Pada perempuan, masalahnya luka-luka IMS seringkali terjadi di leher rahim. Jauh di dalam, sehingga tidak kelihatan dari luar. Dan karena seringkali IMS tidak menimbulkan rasa nyeri, maka seseorang tidak merasa dirinya telah terkena IMS. Sementara pada laki-laki, luka-luka di mulut saluran kencing atau di saluran kencing juga tidak selalu kelihatan atau tidak disertai rasa nyeri.

    Apa gejala IMS yang paling umum?

    IMS sering tidak menujukkan gejala, terutama pada wanita. Namun demikian, ada pula IMS yang menunjukkan gejala-gejala sebagai berikut:

    · Keluarnya cairan dari vagina, penis atau dubur yang berbeda dari biasanya. Pada perempuan, keputihan yang keluar semakin banyak. Warnanya bisa putih susu, kekuningan, kehijauan atau disertai dengan bercak darah. Bisa pula baunya tidak enak, berbentuk cairan ataupun serpihan-serpihan seperti pecahan susu.
    · Perih, nyeri atau panas saat kencing atau setelah kencing, atau menjadi sering kencing.
    · Luka terbuka, luka basah di sekitar kemaluan atau sekitar mulut. Sifat lukanya bisa nyeri, bisa juga tidak.
    · Tumbuhan seperti jengger ayam atau kutil sekitar kemaluan.
    · Gatal-gatal di daerah alat kelamin.
    · Bengkak di lipatan paha.
    · Pada pria, kantung pelir menjadi bengkak dan nyeri.
    · Sakit perut di bagian bawah yang kumat-kumatan dan tidak ada hubungannya dengan haid.
    · Keluar darah sehabis berhubungan seks.
    · Secara umum merasa tidak enak badan atau demam.



  • Sabtu, 28 Maret 2009

    Dilema

    DILEMA
    Aku masih termenung ditengah kesepian
    Berharap sesuatu yang tak pasti
    Engkau sangat menjeratku
    Sungguh ku hanya inginkan hatimu yang tlah termiliki

    Iblis didalam dada ini trus mengusik keyakinanku
    Ku bertanya"apakah aku bbisa memiliki hatinya?"(jawabnya sekarang dah jelas:"tidak")

    Aku merasa tenang saat ku mencoba
    Untuk selalu membayangkan wajahmu



    DI ANTARA KALIAN
    Ku akui ku sangat sangat menginginkanmu
    Tapi kini ku sadar ku diantara kalian
    aku tak mengerti ini semua harus terjadi
    ku akui ku sangat sangat mengharapkanmu
    Tapi kini ku sadar ku tak akan bisa
    Aku tak mengerti ini semua harus terjadi

    Lupakan aku kembali padanya
    Aku bukn siapa2 untukmu
    Ku cintaimu tak berarti bahwa
    Ku harus memilikimu slamanya